Jumat, 12 April 2013

DULUR RIZAL “SI BAYAN” PANDEGANI STNK



UNISDA, Tak ingin adanya stagnasi pengkaderan dan  regenerasi dalam organisasi, Study Teater Nafas Kata FKIP UNISDA Lamongan mengadakan rapat istimewa anggota STNK yang ke-enam.
Rapat Istimewa Anggota STNK (RIAS VI) Study Teater Nafas Kata Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) UNISDA Lamongan yang diselenggarakan di salah satu sanggar milik pembina teter STNK, bapak Rodli, TL. Yakni  sanggar sangbala desa candi tunggal kecamatan kalitengah lamongan pada 11-12 April 2013. akhirnya memilih saudara M. Rizal Adinata sebagai ketua umum Study Teater Nafas Kata FKIP UNISDA Lamongan periode 2013-2014.
Saudara M. Rizal Adinata dengan nama panggungnya dulur bayan yang merupakan salah seorang kader terbaik STNK sekaligus kader terbaik di HMJ PBSI. Dia terpilih secara aklamasi dengan jumlah suara 8, sedangkan lawan-lawannya hanya mengantongi kisaran 1-5 suara saja.
Diantara lawan-lawanya adalah saudara Uti dengan 1 suara, saudara kaji dengan 1 suara, saudara agung dengan 1 suara, saudara arif dengan 3 suara, saudara sigit dengan 3 suara, saudara jagat 4 suara, dan lawan terberatnya saudara boding dengan total suara 5.
Saat penyampaian visi misi oleh ketua terpilih, dulur bayan, di depan kader-kader STNK yang lain, dia tidak begitu banyak menyampaikan visi-misinya karena bagi dia dalam proses kaderisasi kita tidak membutuhkan banyak janji namun bukti nyata demi mengembangkan organisasi kita dan utamanya seni budaya jawa. Dia mengutarakan bahwa visi-misinya adalah “berproses, berkarya, dan berprestasi”. Tuturnya.
Pada acara tersebut tampak hadir, pembina teater STNK bapak rodli TL, ketua Umum BEM Universitas saudara Edi Supadli, dan tamu undangan dari organisasi kemahasiswaan lainnya seperti IPNU dan lain sebagainya.
Edi supadli selaku ketum BEM U berkomentar bahwa seni kebudayaan kita makin lama makin mengalami degradasi dan sering diklaim oleh negara lainnya jadi dari adanya komunitas teater STNK ini semoga bisa menjadi benteng nilai-nilai kebudayaan kita, “dulur-dulur STNK ini selain berkarya untuk menjadi terkenal, ya seharusnya juga bisa menjadi benteng untuk mempertahankan seni kebudayaan kita terutama seni kebudayaan jawa”. Harapnya.
Dalam acara RIAS VI ini, selain memilih ketua umum STNK yang baru juga dijadikan sebagai ajang  silaturrahmi antar ketua umum BEM Universitas dengan kader-kader STNK dan yang paling terpenting sebagai forum silaturrahmi antar kader STNK yang satu dengan agar nilai kekeluargaannya semakin kental.(BoD)

0 komentar:

Posting Komentar