Pemilihan Calon Presiden
Mahasiswa (Capresma) Universitas Islam Darul Ulum Lamongan berakhir pada 23
Maret. Hasil suara yang terkumpul menjadi penentu Presma UNISDA Lamongan
periode 2013-2014.
Penghitungan suara dilaksanakan
di gedung F FKIP Matematika pada pukul 20.00 hingga 24.00. dalam penghitungan
suara tersebut dijaga ketat oleh panitia KPUM dan saksi tiap-tiap tim sukses,
sehingga mahasiswa lain tidak bisa masuk.
Anggota KPUM M. Fiat Zainuddin
saat di wawancarai mengatakan bahwa belum adanya kesepakatan yang jelas
mengenai kesahan surat suara menjadi kendala saat perhitungan suara. Akibatnya,
perhitungan suara sempat terkendala sebentar.
“Mungkin ini kesalahan dari KPUM
sendiri yang tidak menpublikasikan standar, prosedur, dan tata tertib mengenai
sistem pemilihan kepada seluruh mahasiswa (pemilih), seperti membuka lipatan
surat suara terlebih dahulu baru dicoblos, akibatnya banyak surat suara yang
tidak sah atau tercoblos ganda” ulas Fiat.
Hal tersebut dirasa menjadi
kesalahan dari KPUM yang tidak melakukan publikasi standar, prosedur, dan tata
tertib mengenai sistem pemilihan.
Untungnya pasca didiskusikan oleh
penghitung suara dan saksi dari tim sukses masing-masing calon, surat
suara sah adalah surat yang dicoblos satu lubang bukan ganda.
Pada penghitungan tersebut, total
suara masuk 919 suara. Tersebut menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang belum
menggunakan hak pilihnya pada Pemira tahun ini. Artinya, target KPUM untuk
mendapatkan dua ribuan suara belum tercapai. Jumlah suara yang terkumpul
apabila dibandingkan dengan jumlah mahasiswa UNISDA belum dapat dikatakan
berhasil.
Tidak hanya itu, kurang meratanya
publikasi dan sosialisasi menjadi sebab minimnya kepedulian terhadap Pemira
yang pertama diselenggarakan itu.
“Faktor tersebut disebabkan oleh
padatnya aktivitas perkuliahan mahasiswa pasca libur UAS. Ditambah, mahasiswa
FKIP dan FAI angkatan 2009 sedang melaksanakan Program Praktik Lapangan (PPL),
sehingga tidak dapat menggunakan hak pilihnya secara menyeluruh,” tandasnya.
Empat jam proses penghitungan
suara, alhasil Edi Supadli berhasil mengumpulkan 371 suara, disusul Faisal Nur
Cahyo dengan 362 suara, serta suara yang tidak sah mencapai 195 suara.
Hasil penghitungan tersebut menjadikan kandidat Capresma Edi Supadli sah menjadi Presiden Mahasiswa UNISDA.
Hasil penghitungan tersebut menjadikan kandidat Capresma Edi Supadli sah menjadi Presiden Mahasiswa UNISDA.
Ditempat terpisah, ketika Edi
Supadli, Presiden Mahasiswa terpilih ketika ditanya oleh wartawan Tabloid
Maarif NU mengaku senang. Calon yang direkomendasi HMJ B. Inggris, HMJ
PBSI, HMJ Manajemen, BEM FAI, BEM F.Pertanian,PKPT. IPNU-IPPNU dan PK.
PMII tersebut juga mengucapkan banyak terima kasih kepada tim sukses dan seluruh
mahasiswa yang mendukungnya.
”Keberhasilan saya menjadi presma
ini tidak lepas dari jerih payah sahabat-sahabat yang senantiasa mengawal saya
dari awal hingga akhir, semangat persatuan untuk menyongsong BEM UNISDA
kedepan,” Ujarnya.
Selain itu, mantan Gubernur HMJ
PBSI itu menjelaskan telah membawa visi misi sederhana yakni Sembilan Bintang
dengan visi Menjadikan Faham Aswaja sebagai Landasan Sikap, Prilaku, dan
Karakteristik perjuangan untuk mewujudkan Civitas UNISDA yang Moderat,
Toleran, Seimbang, dan Adil.
“Itu cukup sederhana, namun
sangat berat amanah yang terkandung pada Sembilan Bintang itu, masak kampus NU
kok presmanya tidak dari kader NU,” canda Edi Supadli.
Namun, Edi menyayangkan banyaknya
mahasiswa yang abstain, karena hal ini adalah bentuk pembelajaran demokrasi
yang dibangun mahasiswa, hasil pemilihan menjadi cermin demokrasi yang
fair. “Ini menjadi PR bersama untuk menghilangkan sikap apatis dalam diri
mahasiswa,” pungkasnya. (BoD)
0 komentar:
Posting Komentar