Jumat, 05 April 2013

PEMIRA BEM UNISDA LAMONGAN 2013-2014



Pemilihan Calon Presiden Mahasiswa (Capresma) Universitas Islam Darul Ulum Lamongan berakhir pada 23 Maret. Hasil suara yang terkumpul menjadi penentu Presma UNISDA Lamongan periode  2013-2014.
Penghitungan suara dilaksanakan di gedung F FKIP Matematika pada pukul 20.00 hingga 24.00. dalam penghitungan suara tersebut dijaga ketat oleh panitia KPUM dan saksi tiap-tiap tim sukses, sehingga mahasiswa lain tidak bisa masuk.
Anggota KPUM M. Fiat Zainuddin saat di wawancarai mengatakan bahwa belum adanya kesepakatan yang jelas mengenai kesahan surat suara menjadi kendala saat perhitungan suara. Akibatnya, perhitungan suara sempat terkendala sebentar.
“Mungkin ini kesalahan dari KPUM sendiri yang tidak menpublikasikan standar, prosedur, dan tata tertib mengenai sistem pemilihan kepada seluruh mahasiswa (pemilih), seperti membuka lipatan surat suara terlebih dahulu baru dicoblos, akibatnya banyak surat suara yang tidak sah atau tercoblos ganda” ulas Fiat.
Hal tersebut dirasa menjadi kesalahan dari KPUM yang tidak melakukan publikasi standar, prosedur, dan tata tertib mengenai sistem pemilihan.
Untungnya pasca didiskusikan oleh penghitung suara dan saksi dari tim sukses masing-masing calon, surat suara  sah adalah surat yang dicoblos satu lubang bukan ganda.
Pada penghitungan tersebut, total suara masuk 919 suara. Tersebut menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang belum menggunakan hak pilihnya pada Pemira tahun ini. Artinya, target KPUM untuk mendapatkan dua ribuan suara belum tercapai. Jumlah suara yang terkumpul apabila dibandingkan dengan jumlah mahasiswa UNISDA belum dapat dikatakan berhasil.
Tidak hanya itu, kurang meratanya publikasi dan sosialisasi menjadi sebab minimnya kepedulian terhadap Pemira yang pertama diselenggarakan itu.
“Faktor tersebut disebabkan oleh padatnya aktivitas perkuliahan mahasiswa pasca libur UAS. Ditambah, mahasiswa FKIP dan FAI angkatan 2009 sedang melaksanakan Program Praktik Lapangan (PPL), sehingga tidak dapat menggunakan hak pilihnya secara menyeluruh,” tandasnya.
Empat jam proses penghitungan suara, alhasil Edi Supadli berhasil mengumpulkan 371 suara, disusul Faisal Nur Cahyo dengan 362 suara, serta suara yang tidak sah mencapai 195 suara.
Hasil penghitungan tersebut menjadikan kandidat Capresma Edi Supadli sah menjadi Presiden Mahasiswa UNISDA.
Ditempat terpisah, ketika Edi Supadli, Presiden Mahasiswa terpilih ketika ditanya oleh wartawan Tabloid Maarif NU mengaku senang. Calon yang direkomendasi  HMJ B. Inggris, HMJ PBSI, HMJ Manajemen, BEM FAI, BEM F.Pertanian,PKPT.  IPNU-IPPNU dan PK. PMII tersebut juga mengucapkan banyak terima kasih kepada tim sukses dan seluruh mahasiswa yang mendukungnya.
”Keberhasilan saya menjadi presma ini tidak lepas dari jerih payah sahabat-sahabat yang senantiasa mengawal saya dari awal hingga akhir, semangat persatuan untuk menyongsong BEM UNISDA kedepan,” Ujarnya.
Selain itu, mantan Gubernur HMJ PBSI itu menjelaskan telah membawa visi misi sederhana yakni Sembilan Bintang dengan visi Menjadikan Faham Aswaja sebagai Landasan Sikap, Prilaku, dan Karakteristik perjuangan untuk mewujudkan Civitas UNISDA yang  Moderat, Toleran, Seimbang, dan Adil.
“Itu cukup sederhana, namun sangat berat amanah yang terkandung pada Sembilan Bintang itu, masak kampus NU kok presmanya tidak dari kader NU,” canda Edi Supadli.
Namun, Edi menyayangkan banyaknya mahasiswa yang abstain, karena hal ini adalah bentuk pembelajaran demokrasi yang dibangun mahasiswa, hasil pemilihan menjadi cermin demokrasi yang  fair. “Ini menjadi PR bersama untuk menghilangkan sikap apatis dalam diri mahasiswa,” pungkasnya. (BoD)

0 komentar:

Posting Komentar